Minggu, 31 Mei 2020

Writing Qoutes


                                        Writing Qoutes

Sebelum kita masuk ke materi Writing Qoutes, alangkah baiknya kita pahami dulu arti dalam menulis. 

Yukk kita simak baik-baik 😇

Menulis adalah merangkai huruf-huruf menjadi kata ataupun kalimat yang mempunyai makna untuk menyampaikan pesan, ide, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada si pembaca. Definisi atau pengertian menulis (to write). Subjek, aktor, atau pelakunya disebut penulis. 

Kalau versi KBBI, pengertian menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur, dan sebagainya) melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan, menggambar, melukis, membatik (kain). 

Dengan demikian, secara bahasa, menulis itu mengomunikasikan pikiran atau perasaan. Yang dipikirkan dan dirasakan bisa berupa pendapat tentang suatu masalah atau peristiwa, bisa juga imajinasi atau khayalan yang melahirkan tulisan fiksi berupa cerpen, novel, dan puisi.

Menulis itu berbagi, sedekah ilmu, menyebarkan ilmu, menerangi jalan, dan lain-lain. 

Di zaman sekarang ini kita bisa memiliki media tersendiri untuk sarana publikasi tulisan agar dibaca orang banyak, yaitu:Blog, Wattpad, Instagram, Facebook, Twitter dan lain sebagainya. 

Writing Qoutes

Motivasi dan inspirasi menulis bisa datang dari siapa saja kepada seseorang hanya melalui kata-kata mutiara.

Kata-kata mutiara tentang menulis yang saya ambil dari berbagai sumber ini juga mengandung penjelasan manfaat menulis.

Motivasi, Inspirasi dan Manfaat Menulis:

1. Menulis mengikat ilmu

Ini perkataan sahabat Nabi Saw. Disebutkan dalam dalam Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan QS Al-'Alaq:4-5.

Alladzii ‘allama bil qalam. ‘Allamal ingsaana maa lam ya’lam (الَّØ°ِÙŠ عَÙ„َّÙ…َ بِالْÙ‚َÙ„َÙ…ِ * عَÙ„َّÙ…َ الْØ¥ِÙ†ْسَانَÙ…َا Ù„َÙ…ْ ÙŠَعْÙ„َÙ…ْ)

“(Allah) yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya"

Ibnu Katsir menyebutkan adanya atsar (perkataan sahabat) yang mengatakan qayadul ‘ilma bil kitaabah yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan.

Dalam atsar juga disebutkan: “Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, maka Allah akan mewariskan kepadanya apa yang tidak diketahui sebelumnya.”

Dengan demikian, menulis itu artinya mengikat, menyimpan, atau mendokumentasikan ilmu. Jika ditulis dalam bentuk buku, di media massa, media sosial, blog, Wattpad dll, maka ilmu itu akan bermanfaat juga bagi orang lain.

2. Menjadi seseorang

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)

Anak raja atau anak guru besar dipastikan "jadi seseorang". Anak raja akan jadi raja pengganti bapaknya. Anak guru besar biasanya "dipesantrenkan" sehingga menjadi ahli agama pula, meski tidak selalu dan tidak semuanya begitu.

Imam Ghozali menunjukkan cara untuk menjadi "seseorang" antara lain dengan menulis. Penulis setara atau bahkan lebih tinggi derajatnya dari anak raja dan anak ulama besar.

3. Mewakili aspirasi dan suara lain

"Peran seorang penulis bukanlah untuk menyampaikan apa yang kita dapat ucapkan, melainkan mengutarakan apa yang tak mampu kita katakan." 

Kita banyak menemukan netizen ngeshare berita atau tulisan orang lain di media sosialnya. Itulah bukti penulis mampu mengutarakan atau menuliskan aspirasi dan suara hati orang lain. Penulis bisa menjadi juru bicara masyarakat.

4. Berbagi pengetahuan dan pengalaman

"Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”. (J.K. Rowling)

Ini inspirasi sekaligus membuka jalan untuk menulis. Jika bingung mau nulis apa, ikuti saran JK Rowling tadi: tulis pengalaman dan perasaan!

Orang hidup dan bergerak pasti punya pengalaman. Indera kita menangkap sesuati, lalu muncul pikiran dan perasaan, maka tuliskanlah itu. Minimal, tulis di blog pribadi.

5. Menulis adalah komunikasi

"Seorang penulis, menulis bukan karena ia berpendidikan, tetapi karena ia didorong oleh kebutuhan untuk berkomunikasi. Di balik kebutuhan untuk berkomunikasi adalah kebutuhan untuk berbagi. Di balik kebutuhan untuk berbagi adalah kebutuhan untuk dipahami.” Menulis adalah mengomunikasikan ide, pesan, pemikiran, atau perasaan, sekaligus berbagi (sharing).

6. Menulis itu sehat

"Usahakan menulis setiap hari. Niscaya, kulit anda akan menjadi segar kembali akibat kandungan manfaat yang luar biasa”. (Fatimah Mernissi). 

Hasil studi Karen Baikie, seorang clinical psychologist dari University of New South Wales dan hasil studi peneliti dari Universitas Texas, James Pennebaker, menunjukkan, di antara manfaat menulis adalah bagian dari terapi kejiwaan. 

Menurut Karen Baikie, menulis tidak ada batasan usia, dan menuliskan peristiwa-peristiwa traumatik, penuh tekanan serta peristiwa yang penuh emosi bisa memperbaiki kesehatan fisik dan mental.

7. Menulis untuk mengabadikan

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah" (Pramoedya Ananta Toer).

Gajah mati meninggalkan gading. Harimau mati meninggalkan belang. Manusia mati meninggalkan nama. Untuk meninggalkan nama, maka menulislah, terutama buku. Karena di dalam buku ataupun sebuah buku pastinya ada nama kita. 

Penulis itu panjang umur. Meski sudah meninggal dunia, tulisan atau bukunya masih bisa dibaca. Jika tulisannya berisi kebaikan, maka akan menjadi "amal jariah" yang pahalanya terus mengalir hingga Hari Kiamat.

8. Tulislah buku yang belum ada

"Jika ada sebuah buku yang benar-benar ingin Anda baca, namun belum ada yang menulisnya, maka Andalah yang harus menulisnya dan mulailah untuk mencoba menulisnya."

9. Semua orang bisa menulis

Orang-orang memiliki hambatan menulis bukan karena mereka tidak bisa menulis, tapi karena mereka merasa tidak bisa menulis dengan baik. Kata kuncinya adalah "merasa tidak bisa menulis dengan baik". Itu hanya perasaan. Sebenarnya tugas menulis itu bukan menulis dengan baik, tapi menuliskan pemikiran dan/atau perasaan. Kesalahan penulis pemula adalah merasa takut salah dan kesalahan penulis bukan pemula adalah merasa tulisannya sudah bagus" (Asep Syamsul M. Romli).

Menulis itu mudah

Kok mudah?? 

Coba kita bayangkan sesuatu, 

Renungkan sejenak, 

Pikirkan apa yang ingin kita pikirkan, 

Mulailah tulis, luapkan semuanya pada tulisan sampai mencapai klimaks dan setelah selesai barulah baca dan edit kembali jika ada kesalahan. 

Hindari menulis sambil mengedit karena, menulis sambil mengedit akan membuat kita buyar dan tidak fokus dengan tulisan kita.

Akhir kata saya akhir isi tulisan saya pada malam hari ini, 

Wallahul muafiq illa aqwamith tariq summa salamu'alaikum wr.wb. 


2 komentar:

Rahasia Sukses Ibunda Khadijah

*Rahasia Sukses Ibunda Khadijah* Oleh: Herlina Bicara mengenai wanita sukses, pasti ada di antara kita yang langsung teringat sosok ibunda k...