Pemuda Tangguh Penopang Bangsa

PEMUDA TANGGUH PENOPANG BANGSA

Oleh: Herlina, S.Pd 

Bismillahirrahmanirrahim

Assalaamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah alhamdulillahirabbil alamin wabihi nasta’inu wa ala umuriddunya waddin, Wassalatu wassalamu ala asyrafil ambiyai wal mursalin wala alihi wasahbihi ajma’in amma baad , asyhadualla ilaha illallahu  wahdahu la syarikalah wa asyhaduanna muhammadan abduhu warasuluh… Allahumma salli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad…

auzubillahiminassaytonirrojim bismillahirrahmanirrahim…….

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahNya kepada kita sehingga kita bisa berkumpul pada malam hari. Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang.

Alhamdulillah pada malam hari saya diberikan kesempatan untuk mengisi seminar keremajaan dengan tema: “ Pemuda Tangguh Penopang Bangsa”.

Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa pemuda adalah adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia Pembangunan baik saat ini maupun nanti yang akan menggantikan generasi sebelumnya.Pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun kultural. Terdapat Banyak definisi tentang pemuda, Baik definisi secara fisik ataupun psikis tentang siapa figure yang pantas disebut pemuda serta apakah pemuda selalu diasosiasikan dengan semangat dan usia.

Menurut Taufik Abdulah (1974;6) pemuda adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum memiliki pengendalian emosi yang 11 stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial maupun cultural. Dalam hal ini, princeton mendefinisikan kata pemuda ( youth) dalam kamus websternya sebagai “ the time of life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person’’.

Menurut WHO dalam sarlito sarwono (2008:9) usia 10-24 tahun digolongkan sebagai young people, sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10-19 tahun. Menurut mukhlis (2007:1) “ pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya dibebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainya. Hal ini dapat dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, genrasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara berkelanjutan”.

Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan pasal 1 ayat (1), mendefinisikan bahwa “ Pemuda adalah warga negara Indonesia Yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”.

Berdasarkan dari beberapa pengertian diatas maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa pemuda adalah manusia yang berusia 16-30 tahun yang secara biologis telah menunjukan tanda-tanda kedewasaan.

Pemuda merupakan aset bangsa yang harus dikembangkan potensinya supaya bisa meneruskan perjuangan Bapak bangsa. Tidak salah jika pepatah mengatakan bahwa syubbn al-Yaum rijl al-Ghadd (pemuda hari ini merupakan pemimpin hari esok). Dalam konteks Indonesia untuk mengembangkan bakat dan potensi pemuda dalam berbagai bidang maka dibentuklah Kementrian Pemuda dan Olahraga. Pemerintah atau negara sangat dituntut untuk memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk menjaga keutuhan bangsa. Salah satu SDM yang menjadi prioritas adalah kaum muda yang memiliki kesehatan jasmani dan rohani. Dalam Islam pemuda dituntut untuk aktif dalam membangun peradaban dunia untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi.

PEMUDA VERSI AL-QUR'AN

Dalam Alquran, istilah pemuda diungkapkan dalam beberapa bentuk kata, seperti "al-Fata, al-Walad, al-Ibn, al-Ghulm, al-Syabb". Ada tiga kisah yang diabadikan dalam Alquran terkait dengan usia yang begitu potensial ini, yaitu kisah Ashabul kahfi , Nabi Musa, dan Nabi Ibrahim.

Karakteristik pemuda di dalam Alquran, diantaranya terdapat dalam surah al-Kahfi ayat 9 hingga 26 tentang Ashabul kahfi, yaitu sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah. Ini merupakan satu kisah dari berbagai kisah yang terdapat dalam Alquran. Ashabul kahfi  terdiri dari kata ashab dan kahfi, keduanya berasal dari bahasa Arab. Ashab adalah bentuk plural dari kata sahib yang artinya teman atau pemilik, sedangkan kata al-Kahf berarti gua.

Kisah Ashabul kahfi  ini terjadi ketika para pemuda pergi mencari tempat berlindung ke dalam gua untuk menyelamatkan agama Tauhid mereka yang terancam oleh penguasa yang memaksa mereka menyembah Tuhan selain Allah. Lalu Allah menutup telinga mereka dan menidurkan mereka dalam waktu yang tidak diketahui lamanya secara pasti. Kemudian Allah membangunkan mereka. Setelah bangun mereka membicarakan berapa lama mereka tinggal di gua. Tetapi tidak ada yang mengetahui berapa lama mereka tinggal di gua, namun terasa oleh sebahagian mereka satu hari atau setengah hari saja.

Dari kisah itu terdapat ciri atau karakteristik para pemuda yang digambarkan oleh Allah sebagai penghuni gua, yang mana karaktersitik itu dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi para pemuda umat Nabi Muhammad saw.
Dalam ayat 13, digambarkan bahwa mereka itu adalah pemuda yang tangguh dan beriman kepada Allah dengan keimanan yang sangat kuat di dalam hati mereka. Kedua karakter ini yang merupakan di antara faktor yang bisa mengantarkan seseorang menuju kesuksesan. Ungkapan kata "qmu" (berdiri) menunjukkan bahwa pemuda kahfi ini merupakan kawula muda yang aktif. Menarik, kegiatan mereka yang ditujukan untuk berlari, salah satunya adalah perjuangan untuk menyampaikan dakwah. Mereka juga merupakan pemuda yang sangat peka terhadap lingkungan. Ideologi kemungkaran yang merebah warga di tempat tinggalnya membuat mereka resah dan meminta perubahan yang positif.

Tak hanya itu, dalam menjalankan misi, mereka mendapatkan petunjuk dari Allah. Petunjuk itu ibarat rambu-rambu yang dapat mengantarkan mereka untuk lebih cepat ke tempat tujuan. Mereka juga merupakan pemuda yang selalu memohon perlindungan dan rahmat dari Allah agar mereka senantiasa diberi rahmat dan perlindungan. Ketika mereka berada di dalam gua, mereka memohon kepada Allah, sebagaimana disebutkan dalam ayat 10,  "(ingatlah) tatkala Para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang Lurus dalam urusan Kami (ini)."

Mereka juga adalah para pemuda yang memiliki hati yang teguh dengan iman dan keyakinan yang kuat sebagaimana disebutkan dalam ayat 14, dimana Allah gambarkan ucapan mereka: "Tuhan Kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; Kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, Sesungguhnya Kami kalau demikian telah mengucapkan Perkataan yang Amat jauh dari kebenaran".

Dari sini, dapat diambil kesimpulan bahwa perlunya pemuda sekarang untuk memiliki keimanan yang kuat dan menanamkan ke dalam hati mereka keimanan yang sekuat-kuatnya. Seorang pemuda seharusnya memiliki keteguhan hati dengan keyakinan yang kuat bahwa Allah yang mereka imani adalah yang memiliki kekuasaan atas langit, bumi dan segala isinya. Sehingga kita hanya memanjatkan doa kepada-Nya.

“Pemuda yang memiliki karakter tangguh adalah pemuda yang memiliki karakter moral dan karakter kinerja, pemuda yang beriman dan bertaqwa, berintegritas tinggi, jujur, santun, bertanggung jawab, disiplin, kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, dan tuntas," Pemuda juga harus memiliki kapasitas intelektual dan skill kepemimpinan, kewirausahaan, dan kepeloporan yang mumpuni, serta pemuda harus memiliki inovasi agar mampu berperan aktif dalam kancah internasional. Dengan canggihnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta mudahnya dalam berakses sosial media, diharapkan peran pemuda dapat bersaing dalam bentuk apapun yang tentunya dalam hal positif.

Apalagi zaman yang semuanya serba online ini, setidaknya pemuda menjadikan hal ini kearah yang positif bukan negatif. Perlu kita ketahui dan kita ingat, bahwa dalam jiwa seorang pemuda terdapat potensi dan super power yang tidak dimiliki oleh siapapun, pemuda selalu memiliki sisi menarik untuk dikaji dan digali,dalam perfektif islam, pemuda menempati posisi tersendiri yang sangat penting, sebab dari para tangan pemudalah berbagai prestasi dan kememenangan diraih.

Dari dulu peran pemuda memang sangat penting dalam setiap moment perjuangan dan pencapaian sebuah cita-cita. Dalam setiap pertempuran kaum muslimin yang senantiasa berdiri tegak dibarisan paling depan adalah para pemuda. Sungguh betapa banyak bukti, bahwa pemudalah yang berhak mendapatkan gelar atau pangkat pahlawan dalam suatu bangsa.

Mengapa saya katakan demikian?

Karena peranan pemuda sangatlah banyak mengkontaminasi dan mewarnai suatu bangsa tersebut. jika, para pemudanya lemah maka akan lemah pula martabat bangsa tersebut, sebaliknya jika para pemudanya kuat, maka akan kuat dan bahkan mencapai derajat paling tertinggi suatu bangsa tersebut. Oleh karna itu, kita sebagai para pemuda, marilah kita bangkit untuk menegakkan kembali martabat bangsa kita ini, yang semakin hari, semakin bertambah keterpurukannya.

Karena pemudalah satu-satunya yang menggantikan para pemimpin sekarang. Ingatlah! Sadarlah! wahai para penerus bangsa, janganlah kau melakukan perbuatan yang akan merusak citra bangsa, ingatlah! bahwa dipundak kaulah terdapat amat yang sangat besar dari orang-orang terdahulu kita, yaitu menjaga dan melestarikan bangsa. Bagaimanakah melestarikannya? Tidak ada kata lain, yaitu belajar, belajar dan terus belajar.

Jika kita sebagai pemuda tidak bisa menjaga amat tersebut, maka kita adalah orang yang khianat dan tidak mensyukuri atas nikmat yang telah Allah berikan, sedangkan apabila kita tidak mensyukuri ni’mat Allah, maka tunggulah adzab Allah SWT yang sangat pedih.

Oleh karna itu, marilah kita bersama-sama belajar untuk menggapai cita-cita dan masa dapan cerah bukannya masa depan yang suram. Masa depan cerah dapat diraih dengan bekerja keras dan berdo’a. Ingatlah! bahwa masa depan seseorang itu ada pada hari sekarang, jika hari sekarangnya buruk, maka masa depannya akan buruk pula;sebaliknya apabila hari ini baik, maka akan baik pula masa depannya.

Kita sebagai pemuda, haruslah mencontoh nabi kita Isma’il AS.

Mengapa demikian?

Karena beliau adalah seorang pemuda yang tangguh. Bagaimana beliau dikatatan pemuda yang tangguh? karena ketika ayahnya nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT melalui mimpinya sampai 3 kali agar beliau menyembelih putranya Isma’il, maka Ismai’l menerimanya dengan rendah hati dan ikhlas, tanpa ada kata “tidak”atau menolak atas perintah tersebut, disinilah bukti kedudukan seorang pemuda itu lebih tangguh dari pada yang lainnya.

Oleh karena itu, jika ada seorang pemuda yang loyo tidak ada gairah untuk menggapai masa depan cerah, maka bukanlah pemuda yang hakiki, karna pemuda yang hakiki adalah pemuda yang memiliki harapan dan kekuatan untuk agama dan bangsa. Bukan Pemuda yang sering malas- malasan atau suka uring-uringan tanpa memikirkan masa depan. Seorang pemuda apabila mau dikatakan pemuda yang hakiki,maka haruslah memiliki harapan dan cita-cita untuk membangun agama dan bangsa, karena pemuda adalah harapan agama dan penopang bangsa.

Mohon apabila banyak kesalahan, karna manusia tidak luput dari yang khilaf dan salah.

Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.